Bertahun-tahun Conveyor Belt Tidak Difungsikan, Ketua AWI:”Tujuan Capex Tidak Terpenuhi”

UraianNews.id, Sulawesi Tenggara – Conveyor Belt yang memakan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) PT. Aneka Tambang Tbk, senilai ratusan miliar rupiah, di Pomalaa, kini menunggu proses menjadi besi tua. Pasalnya Conveyor Belt yang sedianya dibangun sebagai upaya korporasi dalam meningkatkan kemajuan dan moderenisasi, malah menjadi visi yang tidak kesampaian dan misi yang gagal.

Salah satu program pemerintah, adalah percepatan pembangunan. utamanya infrastruktur, yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian, dengan menggelontorkan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan bagi korporasi, menggunakan Capital Expenditure/Capex atau belanja Modal, adalah bertujuan untuk meningkatkan produktifitas.

“saya jadi bingung kenapa Direksi PT. Antam, seolah melakukan pembiaran. Seharusnya semua ada dalam pengelolaan dan pengawasan mereka. Bukankah seharusnya belanja modal atau Capital Expenditure/Capex adalah alokasi uang yang direncanakan (dalam anggaran) untuk memperoleh aset tetap yang memiliki masa manfaat ekonomi jangka panjang?. Lalu bagaimana jika Aset-aset yang dibangun tersebut tidak difungsikan sesuai peruntukan dalam perencanaan agar berpengaruh pada peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi kinerja, sehingga dapat meningkatkan produktifitas sebuah korporasi. Ini sudah berlangsung lama. Bagaiman jika keadaan ini terus berlanjut, jadi besi tua itu Conveyor Belt PT. Antam Pomalaa,” Pungkas Finaus Arung, Ketua AWI Sultra. Minggu, 5 Maret 2023.


menurut Fianus Arung, pembangunan Conveyor Belt merupakan pemborosan anggaran yang berpotensi merugikan negara. Ia menilai, jika pembangunan Conveyor Belt senilai ratusan miliar Rupiah, tidak menguntungkan pihak PT. Antam, malah sebaliknya.
“Sangat ironi, tujuan untung, malah buntung. Pembangunan Conveyor Belt sejatinya mendatangkan keuntungan dengan adanya pemangkasan anggaran untuk pengangkutan material. Namun yang terjadi saat kami ke lokasi, yang diuntungkan adalah mitra PT. Antam, yang mendapatkan kontrak kerjasama pengakutan material, setiap tahunnya.


Tentu anggaran yang tidak sedikit. Lalu tujuan Conveyor Belt itu apa?. kita berbicara anggaran Capital Expenditure/Capex atau Anggaran Belanja Modal, yang biasa diambil dari keuntungan perusahaan dan dipakai untuk pembangunan infrastruktur. Kalo yang dibagun tidak terpakai, kan mubazir namanya. kita berbicara laba atau keuntungan BUMN, kan masuk ke negara. Lalu bagaimana kalo sebagian dari laba itu digunakan untuk membangun sesuatu yang pada akhirnya tidak terpakai. Itu yang berpotensi merugikan negara,” Fianus Arung menjelaskan pada awak media ini.
“harus dilakukan investigasi, harus ada audit terkait masalah ini. Yang jelas kami tidak tidak akan tinggal diam sampai ada pihak berwenang turun tangan,” Tutup Ketua AWI Sultra.
UNews__Kolaka__Mulyadi