Conveyor Belt Antam Proyek Mubazir Ratusan Miliar

UraianNews.id, Sulawesi Tenggara – Menggunakan anggaran Belanja Modal (Capital Expenditure/Capex). PT. Aneka Tambang (persero)Tbk, Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Pomalaa, membangun Conveyor Belt dengan tujuan, meningkatkan produktivitas dan upaya pemangkasan anggaran demi tercapainya target laba perusahaan.

Ditargetkan selesai di 2014 lalu, Conveyor Belt diharapkan dapat berfungsi dan menjadi bagian dari sistem produksi yang moderen. Dengan menggantikan fungsi Dump Truck yang selama bertahun-tahun memakan anggaran yang tidak sedikit. Selasa, 7 Maret 2023.

Terkait informasi tersebut, UNews mendatangi kantor Antam Pomalaa, untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi itu. Kamis, 2 Maret 2023. Pihak antam saat itu belum bisa ditemui. UNews kemudian mendatangi lokasi terdekat dimana Conveyor Belt dapat terlihat untuk mengetahui apakah alat tersebut difungsikan atau tidak seperti informasi yang diterima.

Setiba di lokasi, UNews mengamat-amati Conveyor Belt yang dimaksud, namun memang tidak ada pergerakan. Malah yang ramai lalu-lalang adalah Dump Truck berwarna hijau dengan tulisan di lambung mobil salah satunya, 231. UNews sempat meminta keterangan pada seorang pengguna jalan yang saat itu ramai melintas. Ia mengaku sebagai salah seorang karyawan PT. Antam, namun enggan disebutkan namanya.
“Kalo Conveyor Belt ini, memang sudah lama sekali tidak beroperasi pak. Sepengamatan saya, sejak Conveyor Belt tidak beroperasi, pengangkutan dilakukan dengan Dump Truck, seperti yang lewat sana pak,” Sambil menunjuk ke arah Dump Truck yang kebetulan lewat dibawah jembatan. “Sampai sekarang masih belum beroperasi pak,” Karyawan Antam menyampaikan pada UNews.

Sementara itu, Jurmin, S.H. selaku Ketua DPC AWI Kolaka, saat ditemui mengungkapkan bahwa pihaknya telah lama memantau aktivitas pengangkutan yang tidak menggunakan Conveyor Belt, tapi dengan Dump Truck.
“Kalo itu sudah lama sekali, sudah tahunan tidak berfungsi. Kami menduga hal itu berdampak pada kerugian negara yang belum terdeteksi. Atau mungkin terdeteksi tapi tidak ditindaklanjuti demi kepentingan sekelompok orang saja. Tapi kami tidak diam saja. AWI sudah mengirimkan email ke Kementerian BUMN.

Kalo tidak ada tanggapan, kami akan ke pusat untuk menyampaikan hal ini secara langsung,” Kata jurmin saat berbincang bersama UNews.
UNews__Kolaka__Mulyadi