Luar Negri

Timur Tengah Memanas, Korea Utara Kirim Delegasi ke Iran

π™π™‰π™šπ™¬π™¨, 𝙅𝙖𝙠𝙖𝙧𝙩𝙖 – Iran diketehui merupakan negara yang bisa dibilang dekat dengan Korea Utara, hubungan bilateral kedua negara telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Seperti dilansir cnnindonesia.com

Baru-baru ini Korea Utara mengirim delegasi ke Iran di tengah konflik di Timur Tengah yang belakangan menegang.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Rabu (24/4) melaporkan bahwa delegasi Korut yang dipimpin oleh Menteri Hubungan Ekonomi Eksternal Yun Jong Ho telah berangkat ke Iran sejak Selasa (23/4).

Ini merupakan kunjungan langka yang dilakukan seorang pejabat tinggi Korut ke Iran. Kunjungan terakhir pejabat Korut ke negara Timur Tengah itu yakni pada 2019, kala wakil ketua Majelis Rakyat Tertinggi Korut saat itu, Pak Chol Min, melakukan pembicaraan mengenai hubungan bilateral.

“Langkah ini sejalan dengan upaya Korut untuk menarik Iran ke dalam apa yang mereka sebut aliansi anti-imperialis melawan Amerika Serikat,” kata Profesor Ilmu Politik Park Won Gon dari Ewha Womans University kepada This Week in Asia.

“Kedua negara di bawah sanksi internasional, tapi mereka memiliki hal-hal yang bisa ditukar untuk keuntungan bersama. Sebagai contoh, Iran bisa memberikan Korut minyak mentahnya yang sangat dibutuhkan sebagai imbalan atas pengetahuan militer Korut,” kata dia, seperti dikutip South China Morning Post (SCMP), Kamis (25/4).

Pyongyang dan Teheran memang telah bersahabat sejak keduanya menjalin hubungan diplomatik pada 1973. Hubungan keduanya juga semakin erat saat dunia internasional menjatuhkan sanksi kepada mereka.

Karena kedekatan ini, Korut dan Iran sejak lama dicurigai bekerja sama dalam teknologi rudal balistik.

Sebuah laporan Badan Intelijen AS pada 2019 menunjukkan rudal balistik Iran Shahab-3 telah dikembangkan berdasarkan rudal jarak menengah, Rodong, milik Korut.

Perjalanan Yun ke Teheran lantas memicu kekhawatiran bahwa Pyongyang kemungkinan tengah berusaha memperdalam hubungan militer dengan Iran, terutama di tengah konflik Israel vs Hamas dan Rusia vs Ukraina.

Menurut Park, Korut menyambut baik kemunculan Perang Dingin baru” yang memungkinkannya keluar dari isolasi internasional dan menyelaraskan diri lebih dekat kepada Rusia dan China. Ini untuk merespons kedekatan hubungan antara Korea Selatan dengan Amerika Serikat dan Jepang.

Pyongyang dan Teheran dilaporkan memasok senjata kepada Rusia untuk mendukung perang melawan Ukraina.

Menteri Pertahanan Korsel, Shin Won Sik mengatakan Korut mengirim sekitar 7.000 kontainer berisi amunisi dan peralatan militer lainnya ke Rusia sejak tahun lalu.

Sementara itu, Iran diduga memasok drone kepada Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

Analis dari lembaga think tank Korea Defence Network, Lee Il Woo, mengatakan kunjungan delegasi Korut ke Iran ini kemungkinan akan dimanfaatkan Teheran untuk mencari bantuan Pyongyang dalam mempersenjatai diri dengan senjata nuklir sebelum berusaha meningkatkan konfrontasi dengan Israel dan AS.

Kekhawatiran ini sama dengan yang diutarakan badan intelijen Korsel pekan lalu saat memperingatkan bahwa kerja sama antara Iran dan Korut kemungkinan berpeluang membantu Iran menyerang Israel.

π™π™‰π™šπ™¬π™¨

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *