Fianus Arung Desak Pemerintah Pusat dan Daerah Bertindak: Jangan Biarkan Bom Sosial Ini Meledak

𝙐𝙧𝙖𝙞𝙖𝙣𝙣𝙚𝙬𝙨.𝙞𝙙, 𝙎𝙪𝙡𝙖𝙬𝙚𝙨𝙞 𝙏𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙧𝙖 – Kemarahan masyarakat kecil di berbagai penjuru negeri kian nyata. Gelombang ketidakpercayaan terhadap aparat penegak hukum, lembaga politik, hingga pemerintah, terus membesar dan menimbulkan keresahan publik. Ketua Pemerhati Kalangan Bawah, Fianus Arung, dengan lantang mendesak pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah tegas.

Menurutnya, akar permasalahan bukan sekadar kasus-kasus individu, tetapi sistem pelayanan hukum yang semakin hari semakin menunjukkan keberpihakan pada pemilik modal dan penguasa, sementara rakyat kecil terus ditekan dan dipinggirkan.
“Contoh nyata di Polres Kolaka maupun Polres Konsel, saya ikut mendampingi warga yang mengadukan kasus hukum. Namun kenyataannya, rakyat kecil seolah tidak punya kesempatan untuk menang, bahkan saya bisa katakan ada warga yang akhirnya dikriminalisasi sebab lawannya adalah orang berduit. Selalu para pemilik uang atau yang berkuasa yang dilindungi. Mereka cuek dengan penderitaan rakyat kecil. Wani piro, ini bukan lagi rahasia
apa yang saya sampaikan bukan cerita orang lain, tapi pengalaman yang saya alami langsung bersama warga,” tegas Fianus Arung.

Ia menilai, pelayanan aduan masyarakat yang berlarut-larut, penuh tarik-menarik kepentingan, dan minim keberpihakan, telah melahirkan ketidakpercayaan mendalam terhadap institusi hukum di daerah. Hal ini, kata Fianus, tidak boleh dianggap sepele, sebab dampaknya bisa meluas menjadi krisis kepercayaan nasional.

“Khusus pemerintah Sultra, saya himbau segera benahi kebobrokan pelayanan pada warga masyarakat. Jangan biarkan polisi dan aparat di daerah bekerja tanpa pengawasan dan tanpa hati nurani. Dan untuk pemerintah pusat, jangan hanya diam jadi penonton. Negara harus hadir untuk memberikan kepastian hukum yang adil bagi semua, bukan hanya bagi mereka yang berduit,” ujarnya.
Ditambah lagi, wakil rakyat DPR yang seharusnya menjadi corong suara rakyat, kini justru dianggap tidak mewakili rakyat, melainkan lebih sibuk mewakili kepentingan penguasa. Kondisi ini semakin menambah jurang ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
Fianus menekankan, kondisi ini bukan sekadar persoalan teknis, melainkan persoalan serius yang mengancam stabilitas bangsa. Ia mengingatkan bahwa masyarakat kecil sudah terlalu lama merasakan ketidakadilan. Jika suara rakyat terus diabaikan, potensi ledakan sosial hanya tinggal menunggu waktu.

“Ini hanya masalah waktu sampai bom itu meledak. Rakyat bisa kehilangan kesabaran. Dan ketika itu terjadi, kita semua tahu dampaknya bisa lebih besar dari sekadar protes di jalanan. Pemerintah pusat dan daerah harus segera bertindak sebelum semuanya terlambat,” tutup Fianus Arung dengan nada tegas.
𝙐𝙧𝙖𝙞𝙖𝙣𝙉𝙚𝙬𝙨_𝙆𝙤𝙡𝙖𝙠𝙖
𝙍𝙚𝙥𝙤𝙧𝙩_𝘾𝙞𝙩𝙞𝙯𝙚𝙣 𝙅𝙤𝙪𝙧𝙣𝙖𝙡𝙞𝙨𝙢
𝙒𝙧𝙞𝙩𝙚𝙧_𝘼𝙣𝙙𝙞 𝙄𝙡𝙝𝙖𝙢
𝙀𝙙𝙞𝙩𝙤𝙧_𝙎𝙞𝙧𝙖
𝙄𝙣𝙛𝙤𝙧𝙢𝙖𝙨𝙞 𝙍𝙚𝙙𝙖𝙠𝙨𝙞:
𝙏𝙡𝙥. 0821 9604 8905
𝙈𝙞𝙩𝙧𝙖𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖𝙪𝙧𝙖𝙞𝙖𝙣𝙣𝙚𝙬𝙨@𝙜𝙢𝙖𝙞𝙡.𝙘𝙤𝙢
