BeritaDaerah

Dugaan Pungli Dana PIP di SMA Negeri 1 Sampara, Wali Murid Keberatan

π™π™§π™–π™žπ™–π™£π™£π™šπ™¬π™¨.π™žπ™™, π™Žπ™ͺπ™‘π™–π™¬π™šπ™¨π™ž π™π™šπ™£π™œπ™œπ™–π™§π™– – Dugaan pungutan liar (pungli) kembali mencuat di lingkungan sekolah. Kali ini mencuat di SMA Negeri 1 Sampara, Jalan Poros Kendari–Unaaha, yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Saytno Kimo. Ia diduga keras melakukan pungli terhadap wali murid penerima Program Indonesia Pintar (PIP) dengan dalih sebagai sumbangan untuk operator sekolah dan pembayaran komite.


Informasi yang dihimpun tim Urauan News.id TV menyebutkan bahwa para orang tua siswa penerima dana PIP dipanggil kembali ke sekolah untuk menghadiri pertemuan khusus. Namun, dalam forum tersebut justru muncul kewajiban baru: orang tua dimintai uang dengan alasan untuk biaya operator dan kebutuhan sekolah.


Sejumlah wali murid menuturkan bahwa setiap orang tua diminta membayar Rp30.000 per siswa, dengan alasan biaya operasional sekolah. Jika diakumulasikan, pungutan ini bisa mencapai sekitar Rp250.000 per siswa setiap bulannya. Hal ini jelas memberatkan, terutama bagi keluarga penerima dana PIP yang seharusnya mendapatkan keringanan ekonomi dari program pemerintah.


> β€œKami keberatan, bantuan ini kan dari pemerintah untuk anak-anak kami. Kenapa masih ada pungutan tambahan? Kami minta Dinas Pendidikan segera memeriksa SMA Negeri 1 Sampara,” ujar salah seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi awak media, pihak SMA Negeri 1 Sampara justru terkesan menghindar. Kepala Sekolah Saytno Kimo dengan singkat membantah adanya pungutan liar tersebut.

> β€œTidak ada yang namanya pungutan, pak. Siapa yang bilang? Saya malah baru dengar,” kilahnya.


Namun, pernyataan itu bertolak belakang dengan kesaksian wali murid yang sudah mengaku menyerahkan sejumlah uang. Dugaan pungli ini pun semakin menguat dan menimbulkan pertanyaan publik terkait transparansi penggunaan dana di sekolah tersebut.


Kasus ini menambah panjang daftar dugaan praktik pungutan liar di dunia pendidikan. Publik kini mendesak Dinas Pendidikan Sulawesi Tenggara turun tangan melakukan pemeriksaan dan memberikan sanksi tegas apabila terbukti terjadi penyalahgunaan kewenangan di lingkungan SMA Negeri 1 Sampara.

π™π™§π™–π™žπ™–π™£π™‰π™šπ™¬π™¨_π™†π™€π™£π™–π™¬π™š
π™π™šπ™₯𝙀𝙧𝙩_π˜Ύπ™žπ™©π™žπ™―π™šπ™£ 𝙅𝙀π™ͺπ™§π™£π™–π™‘π™žπ™¨π™’
π™’π™§π™žπ™©π™šπ™§_π™π™žπ™¨π™¬π™–π™£
π™€π™™π™žπ™©π™€π™§_π™Žπ™žπ™§π™–

π™„π™£π™›π™€π™§π™’π™–π™¨π™ž π™π™šπ™™π™–π™ π™¨π™ž:
𝙏𝙑π™₯. 0821 9604 8905
π™ˆπ™žπ™©π™§π™–π™—π™šπ™§π™¨π™–π™’π™–π™ͺπ™§π™–π™žπ™–π™£π™£π™šπ™¬π™¨@π™œπ™’π™–π™žπ™‘.π™˜π™€π™’


Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *