GAPOKTAN Tangani KOSPIN Gagal Total, LEM Sejahtera Macet

𝙐𝙧𝙖𝙞𝙖𝙣𝙉𝙚𝙬𝙨.𝙞𝙙, 𝙎𝙪𝙡𝙖𝙬𝙚𝙨𝙞 𝙏𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙧𝙖 – dua program Kementerian Pertanian melalui Direktorat perkebunan, lumpuh ditangan pengurus koperasi simpan pinjam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) serta simpan pinjam Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera (LEM Sejahtera) di desa Anese, Kecamatan Andolo Barat, Kabupaten Konawe Selatan. Program tersebut tidak berjalan lagi sehingga menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat Desa Anese Pertanyakan Kemana Anggaran dua koperasi itu mengalir.

Sektor pertanian mempunyai peran strategis terutama sebagai penyedia pangan rakyat Indonesia. Kementerian Pertanian melalui Direktorat perkebunan mengeluarkan dua program, Gapoktan serta Lembaga Ekonomi Masyarakat ( LEM ) yang direalisasikan di desa. adapun tujuan program Gapoktan untuk memudahkan koordinasi antar kelompok petani agar lebih mudah dihubungi sehingga lebih kompak.

Untuk Program LEM sendiri terbentuknya di tahun 2016 yang mana dari dua program tersebut mempunyai bidang simpan pinjam, yang mana penyertaan modal simpan pinjam dua program itu mencapai ratusan juta rupiah. Selasa, 11 Juni 2024.

Masyarakat desa anese kecamatan Andoolo Barat, Kabupaten Konawe Selatan, bertanya-tanya kemana perginya anggaran gapoktan dan simpan pinjam LEM tersebut, pasalnya anggaran yang begitu besar menurut masyarakat tidak dikelola secara transparan oleh pengurus simpan pinjam.
Seorang narasumber masyarakat desa Anese yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sangat menyayangkan program pemerintah yang tidak berjalan tersebut.

“Sangat disayangkan hal tersebut terjadi. Anggaran yang begitu besar tidak pernah lagi dilaporkan kepada masyarakat mengenai perkembangan simpan pinjam yang seharusnya dapat membantu masyarakat, apalagi yang saya ketahui dana Gapoktan itu kurang lebih 100 jutaan, sedangkan untuk koperasi simpan pinjam LEM Sejahtera itu 250 juta kalau tidak salah ingatingat,” Pungkasnya.
Warga desa Anese berharap agar kedua program itu bisa berjalan lagi seperti sebelumnya. Warga menginginkan agar pemerintah jangan diam saja melihat peristiwa di desa Anese ini, paling tidak kata warga, para pengurus program tersebut di panggil dalam rapat musyawarah desa yang resmi agar masyarakat bisa tau perkembangannya.
Ketua simpan pinjam LEM Sejahtera saat dikonfirmasi terkait Koperasi dan program simpan pinjam, memberi keterangan mengejutkan.
“Kalau koperasi LEM bisa dibilang sudah tidak ada sebab sudah lama tidak berjalan lagi. Dana yang macet pada nasabah berkisar 125 juta dan sudah 4 tahun tdak ada lagi niat warga peminjam mau bayar karna usaha yang mereka jalankan tidak berjalan normal seperti harapan,” Kata ketua Koper LEM.
Untuk ketua gapoktan hingga berita ini tayang, 𝙐𝙉𝙚𝙬𝙨 masih melakukan upaya konfirmasi.
𝙐𝙉𝙚𝙬𝙨 – 𝙏𝙞𝙢