Kapal Sudah Terisi Penuh, Loket Tiket Belum Buka, Ada Apa Pelabuhan Ferry Siwa
UraianNews.id, Sulawesi Selatan – Tidak hanya saat ramai penumpang, bahkan saat sepi pun, pelabuhan Ferry, Siwa, banjir komplain dari para pengguna jasa penyebrangan ini. Entah bagaimana sistem pelayanan pelabuhan Ferry, Siwa yang sebenarnya. Sehingga membuat pengguna jasa penyebrangan merasa resah.
Salah seorang pengguna jasa penyebrangan tersebut yang hendak ke Sulawesi Tenggara, menuturkan kekesalannya atas layanan penjualan tiket penyebrangan Ferry Siwa-Tobaku. Selasa, 18 April 2023.
Menurut para pengguna jasa penyebrangan Ferry Siwa-Tobaku, ada yang aneh saat hendak menyebrang dari Sulsel ke Sultra dan juga sebaliknya. Utamanya di Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
“Saat mobil akan melewati palang portal, petugas langsung bertanya “apa sudah beli tiket?, mau diuruskan atau tidak?,” Begitu pertanyaan petugas di pelabuhan Siwa. Saya sudah coba beberapa kali dan hasilnya serba salah. Kalo saya jawab nanti urus sendiri, maka bisa dipastikan, saya tidak akan kebagian trip pertama, sekalipun saya datang lebih awal saat kendaraan lain belum ada. Dan aneh nya lagi, loket pembelian tiket memang belum buka. Sampai saat kapal sudah terisi penuh, barulah loket dibuka.
Logika nya adalah, jika kapal berangkat jam 09.00 Wita, maka seharusnya minimal satu jam sebelumnya, loket sudah harus buka. Tapi ini seolah disengaja, dan parahnya nya lagi, saya melihat harga tiket yang tertera serta semua retribusi yang ada tanda bukti pembayaran, itu hanya berkisar Rp900. 000,00 saja, namun dana yang mereka minta adalah Rp1.050.000, 00 untuk mobil jenis minibus. Dengan kata lain, Rp150. 000,00 tidak jelas untuk apa, Ini bisa dibilang pungli.
Karena sistem ini yang berjalan di pelabuhan tersebut, maka para pengguna jasa penyebrangan khusus nya roda empat, mau tidak mau harus melalui calo untuk mendapatkan antrian yang sesuai saat datang ke pelabuhan,” Pungkas seorang pengguna jasa penyebrangan dengan kesal.
Kepada media ini, warga pengguna jasa penyebrangan mengharapkan ada tindakan tegas dari dinas terkait. Sehingga semua berjalan sesuai aturan yang berlaku dan bukan aturan tambahan yang dibuat oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan. Apalagi mengahadapi padatnya arus mudik lebaran, seharusnya pemerintah terjun langsung ke lokasi melihat bagaimana keadaan warga saat sibuknya arus mudik.
“Tolong Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, segera turun lapangan untuk menindaki para oknum pelaku pungli,” Kata seorang pengguna jasa penyebrangan Ferry Siwa Tobaku.
UNews__Sulsel__Andi Jumardin