Opini

Mari Berfikir Netral

π™π™§π™–π™žπ™–π™£π™‰π™šπ™¬π™¨.π™žπ™™, π™Šπ™‹π™„π™‰π™„ – Sebagai warga yang berdomisili di suatu wilayah kota maupun desa, tentu menginginkan daerah tempat tinggalnya bisa berkembang dan maju. Paling tidak, bisa mendekati daerah atau kota-kota lain di negara ini.

Maju nya sebuah wilayah atau daerah, tentu tidak terlepas dari siapa pemimpin di wilayah tersebut. Seperti apa kebijakannya, seperti apa gaya dia memimpin, dan banyak lagi hal yang bisa memungkinkan perkembangan dan kemajuan suatu wilayah dapat terjadi melalui visi yang digerakkan oleh seni menejemen, lewat tangan seorang pemimpin.

Saya seorang warga Sulawesi Tenggara, lahir dan dibesarkan di Sulawesi Tenggara. Sekalipun sempat merantau kesana kemari demi mencari penghidupan. Sebagai anak seorang Anggota TNI kala itu, sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) saya banyak melihat bagaimana sosok seorang ayah yang merupakan Anggota TNI memperlihatkan cara bagaimana ia mengatur masyarakat saat menjadi seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa). Memang wilayahnya kecil dalam lingkungan pedesaan, tapi cara beliau membina masyarakat dalam membangun sumberdaya manusia, sangat membekas dan tersimpan dalam memori saya hingga kini. Pikir saya sekarang, beliau dulu rupanya paham seni menejemen.

Banyak gagasan-gagasan yang beliau kolaborasikan bersama pemerintah desa dalam upaya memenej sumber daya masyarakat demi kemajuan di desa. Beberapa pemikiran beliau yang sempat diutarakan dalam bincang antara anak dan ayah, yang mana saat itu usia saya masih belasan tahun, dan setelah puluhan tahun berlalu, pada masa sekarang ini pemikiran tersebut membuat saya terkagum-kagum. Salah satu contoh ide pemikiran ayah kala itu seperti saat Pantai Kamali di Bau-bau belum ada. Beliau sempat mengatakan: ” Bau-bau akan lebih estetik bila pemerintah menimbun daerah ini ke arah laut. Semoga pemimpin Bau-bau berikutnya bisa merealisasikan penimbunan laut beberapa meter saja untuk kedepannya dapat mempercantik kota dan dapat dipakai oleh masyarakat sekedar bersantai atau mencari nafkah dengan berjualan. Pasti akan menjadi pusat keramaian yang baru,” Kata ayah saat itu. Dan ada banyak lagi ide dari pemikiran beliau yang menurut saya luar biasa yang saat itu ada dalam benaknya dan telah terealisasikan disaat sekarang ini. Mungkin apa yang ada dalam benak ayah yaitu sebuah ide akhirnya terealisasi oleh pemimpin yang punya ide sama tentang mempercantik kota. Hal ini pun tidak terlepas dari seni menejemen.

Melalui pengalaman melihat di masa lalu dan menyandingkannya dalam perkembangan masa sekarang, saya melihat dan belajar bahwa memimpin suatu daerah diperlukan seni menejemen. Menurut saya, akan kacau sebuah pemerintahan di sebuah daerah apabila pemimpinnya tidak mengerti seni menejemen. Sebab dari situ dapat terjadi pergerakan-pergerakan yang memicu terjadinya pembangunan.

Apa itu seni menejemen? Pentingkah bagi seorang pemimpin?. Seni menejemen adalah kemampuan pengelolaan sumberdaya manusia disekeliling kita. Pengelolaan sesuatu yang merupakan seni menciptakan dan kreatif. Hal ini merupakan keterampilan seseorang, yang sangat penting untuk mencapai sebuah tujuan. Jadi menurut saya, seni menejemen penting bagi seorang pemimpin.

Mari ke pokok pembahasan kita. Jika anda adalah seorang warga Sulawesi Tenggara. Saya mengajak kita untuk flashback ke 15 tahun lalu dan melihat bagaimana Kota Kendari yang merupakan Ibu Kota Provinsi berubah dari waktu ke waktu. Menurut saya, Kota Kendari tidak mengalami perubahan yang signifikan. Berkembang dan majunya kota, tentu terkait dengan fisik yang tampak pada kota itu. Infrastruktur yang dibangun, sarana dan prasarana serta fasilitas umum yang memadai, sehingga warganya merasa aman, nyaman dan bangga memiliki kota yang indah.

Apa yang ingin Saya sampaikan adalah, kembali kepada sosok pemimpin. Jika anda seorang warga Kota Kendari atau secara luas masyarakat Sulawesi Tenggara, bagaimana anda melihat perkembangan dan kemajuan kota? Atau tepatnya kapan Kota Kendari mulai tampak berubah apabila kita melihat dari pemimpin kepada pemimpin lainnya yang terus berganti. Mungkin saja kita sepemikiran, bahwa Kota Kendari mulai mengalami banyak perubahan sejak PJ Walikota Asmawa Tosepu memimpin Kota Kendari.

Sebelumnya, saya ingin memperjelas dan mempertegas bahwa saya Fianus Arung tidak punya kepentingan apa-apa yang berhubungan dengan politik. Bahkan bertemu sosok beliau bapak PJ Walikota pun belum pernah. Saya pernah mengundang beliau untuk bincang dalam Podcast, namun waktu beliau yang padat belum memungkinkan untuk pertemuan itu. Intinya mari berfikir netral.

Sejak Asmawa Tosepu dilantik pada 2022 lalu, menurut pengamatan saya, Kota Kendari mulai banyak berubah. Tidak perlu saya menyebutkan satu persatu, tapi anda bisa menyaksikannya secara langsung. Sebagai warga Sultra yang banyak berkegiatan di Kota Kendari, saya merasa bangga akan perubahan Kota Kendari yang signifikan sejak beliau dilantik. Hanya satu tahun beliau memimpin, dan beberapa sudut Kota tampak lebih estetik. Apakah hal ini terkait pada sosok pemimpin? Ya, saya katakan ya. Rasanya beliau paham seni menejemen dan betul-betul berfokus pada job description sebagai seorang Walikota.

Yang harus menjadi pemikiran saya dan juga anda sebagai warga, kenapa seorang Asmawa Tosepu bisa melakukannya? sementara kuasa menentukan kebijakan, memiliki wewenang dan hal lain yang dapat dilakukan oleh seorang Walikota, juga dapat dilakukan oleh orang-orang lain yang bukan Asmawa Tosepu. Apakah baru sekarang ada anggarannya? Ataukah baru sekarang ada kesempatannya? Ataukah beliau memakai dana sendiri untuk membangun kota? Tentu tidak.

Saya hanya bisa membayangkan bagaimana berkembang dan majunya Kota Kendari, serta seindah apa kota ini jika saja apa yang dilakukan Asmawa Tosepu saat memimpin, dilakukan juga sejak 15 tahun lalu. Saya tidak bermaksud mengecilkan pemimpin sebelumnya. Lagi-lagi saya katakan, mari berfikir netral.

Tentu kita membutuhkan pemimpin yang baik, jujur, merakyat, dan lain sebagainya, dimana idealnya pemimpin harus punya itu. Tapi pada kenyataannya sosok pemimpin harus punya seni menejemen nyang baik. Sebab hanya dengan menjadi orang baik, tidak cukup untuk mengelola pemerintahan. Ibarat sebuah perusahaan jika seorang menejer tidak becus mengelola perusahaan, maka kemungkinan akan digantikan dengan orang yang lebih mampu membuat perusahaan termenej dengan baik. Masalahnya adalah, di dunia politik jika seorang pemimpin sudah terlanjur terpilih, maka kita harus pasrah menunggu masa kepemimpinanya selama periode yang ditentukan. Akan baik jika yang terpilih bagus dalam hal memimpin dan paham seni menejemen. Namun bagaimana jika tidak sesuai harapan?. Penting untuk memikirkannya secara matang.

Jujur saya katakan tidak ada keuntungan apa-apa dari berbicara tentang sosok PJ Walikota Kendari saat ini. Lagian beliau bukan salah seorang calon Walikota ataupun Caleg salah satu partai politik. Namun merupakan keuntungan buat saya jika apa yang saya maksudkan dapat tersampaikan pada pembaca melalui tulisan ini. Saya ingin kita membuka mata dan mulai kritis berfikir untuk kepentingan kita bersama demi berkembangnya dan majunya kota kita. Bukankah sudah lama Kota Kendari seperti tertidur? Nyaris tak ada perubahan dari waktu ke waktu. Hanya pohon tua yang menjadi pemandangan tanpa perubahan ditengah kota, yang kian lama kian besar dan merusak sebagian trotoar. Bahkan ada kesan angker di beberapa kantor-kantor instansi pemerintah. Saya berusaha mengajak kita berfikir dan bertanya, mengapa Kota Kendari baru sekarang ini mulai perlahan merubah wajah. Kenapa tidak sejak dulu Kota Kendari menggenjot pembangunan. Apa yang dilakukan PJ Walikota saat ini akan menjadi tolok ukur bagi siapapun yang akan memimpin Kota Kendari selanjutnya. Tentu kelak, anda bisa menilainya sendiri secara langsung. Semoga saja kita tidak menyesal dalam memilih seorang pemimpin.

Harapan kita, pemimpin Kota Kendari kelak tidak hanya mulut manis tapi hatinya busuk. Mending hati manis walau mulutnya bau. Haha, itu lirik sebuah lagu.

Diakhir tulisan ini, saya ingin bertanya, apakah pembaca ingin Kota Kendari atau Sultra atau negara kita berubah berkembang dan maju? Jika kita satu pemikiran, tugas saya dan anda hanya berusaha mengenal sosok calon pemimpin kita di masa depan. Agar suara kita tidak salah arah. Tanggungjawab kita sangat besar, sebab kitalah yang menentukan nasib daerah ini melalui suara kita di masa depan. Sekali lagi Saya sampaikan dengan memohon, berikan suara anda pada calon pemimpin yang tepat. Jangn biarkan penyesalan 5 tahun menghantui hari-hari kita. Akhir kata, mari berfikir netral.

π™Šπ™‘π™šπ™: π™π™žπ™–π™£π™ͺ𝙨 π˜Όπ™§π™ͺπ™£π™œ

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *