May Day! Buruh Teriak Merasa Terjajah di Negeri Sendiri

ππ§ππππ£πππ¬π¨.ππ, ππͺπ‘ππ¬ππ¨π πππ£ππππ§π – Momen peringatan Hari Buruh Internasional, Pemerhati Kalangan Bawah (PEKA) soroti lembaga pemerintahan yang seharusnya perjuangkan nasib buruh yang kian terasa ironi, namun tanpa pembelaan yang seharusnya mereka terima sebagai rakyat yang sudah merdeka.
Ketua PEKA Fianus Arung, yang juga merupakan Ketua Organisasi International Journalists Association DPD Sultra, menilai pihak pemerintah terkhusus di Sulawesi Tenggara, tidak memperhatikan atau membela nasib para pekerja/buruh di Sultra yang konon memiliki julukan “penghasil dolar” Namun kenyataan hidup dengan julukan penghasil dolar untuk Sultra, tidak berlaku pada buruh, bahkan jauh dari kata tersebut.
“Kita tidak menampik bahwa julukan ” Penghasil dolar” Yang orang-orang luar sematkan pada provinsi Sultra, benar adanya. Hanya saja menjadi miris ketika nasib rakyatnya yakni para buruh, jauh dari kata sejahtera. Lihat saja bagaimana perusahaan besar yang memproduksi nickel, dan mempekerjakan ribuan buruh, teriak mengerang atas nasib yang mereka alami. Sebut saja PT OSS, PT VDNI yang mempekerjakan para buruh dengan gaji yang tidak sebanding dengan resiko dan tanggungjawab yang diemban oleh mereka. Kami sudah lakukan survei pada puluhan karyawan yang mengeluhkan perlakuan yang tidak adil pada mereka jika dibandingkan dengan tenaga kerja asing (TKA) yang hidupnya lebih manusiawi,” Kata Fianus Arung.
Informasi diperoleh ππ§ππππ£πππ¬π¨, bahwa gaji para buruh tenaga kerja lokal yang bekerja di dua perusahaan penghasil nickel tersebut, jauh berkali lipat dengan apa yang diberikan bagi para pekerja asing. Fakta di lapangan mengungkap bahwa TKA yang melakukan pekerjaan yang sama dengan tenaga kerja lokal, gajinya berbeda jauh. Padahal tanggungjawab mereka sama. Menurut PEKA, hal ini seharusnya menjadi isu prioritas yang sangat urgen bagi kepala daerah terpilih untuk memperbaiki keadaan yang sudah lama dirasakan para buruh lokal kita.
“Buruh kita harus merdeka di tanah, di rumah mereka sendiri. Kami tantang Gubernur terpilih ASR, untuk unjuk gigi perlihatkan taring dan cakar agar bertindak tegas pada pihak perusahaan, dan berlaku adil dalam membela kepentingan rakyat yakni para saudara dan saudari kita mereka para buruh perusahaan. Saya salut pada gubernur kita yang terbukti tidak segan-segan mencabut ijin perusahaan tambang yang menyalahi aturan. Seharusnya juga beliau segera agendakan untuk tekan pihak perusahaan yang berlaku tidak adil pada buruh kita, rakyat kita yang telah merasa di anak tirikan selama bertahun-tahun,” Pungkas Fianus Arung.
Dalam momen hari buruh Internasional tahun ini, PEKA mengucapkan semangat bagi para buruh, para pekerja, yang telah berjuang menafkahi keluarga dengan penuh kegigihan.
“Selamat memperingati hari buruh Internasional, merdeka,” Tutup Fianus Arung.
ππ§ππππ£πππ¬π¨ – πππ£πππ§π
πππ₯π€π§π© – πππ§π
