“Saya Masih Berutang”
ππ§ππππ£πππ¬π¨.ππ, π π π π π – “Saya masih berutang” Ungkapan ini paling tidak, dapat sedikit menggambarkan isi hati dari sosok seorang mantan Gubernur Sultra, saat menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin. Ungkapan tulus dari seorang politisi sejati dengan ribuan ide, dan gagasan yang tersimpan di hati, untuk menjadikan tanah kelahirannya menjadi daerah berkembang dan maju. Bertahun-tahun ia menjalani hukuman sebagai bentuk pertanggungjawaban, atas apa yang diterimanya ketika terpaksa kalah dan mendapat vonis bersalah. Tidak banyak orang yang tau apa sebenarnya yang terjadi di masa itu. Secara pribadi saya dapat merasakan, dan membayangkan seperti apa skenario yang terjadi waktu itu, sebab terkait kasus itu, banyak rumor beredar, namun saat ditanya ia menjawab “itu sudah berlalu.”
Waktu Nur Alam menjabat, program Bahteramas yang ia canangkan menjadi wadah untuk menuju ke arah pada visi yang besar, demi perubahan pembangunan Sulawesi Tenggara, dan menjadi sarana dalam menjalankan roda pemerintahan. Infrastruktur, lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan, menjadi prioritas dalam visi perubahan yang ia emban. Menurut banyak pihak, Nur Alam berhasil melakukan perubahan selama masa menjabat, utamanya dalam hal pembangunan, itulah sebabnya ia pun diberi julukan “Bapak pembangunan Sultra”
Pada Agustus 2023 lalu, saya pernah mengunjungi beliau (Nur Alam) di Lapas Suka Miskin kota Bandung, saya ingat dengan pertanyaan saya waktu itu “bagaimana jika seandainya bapak menjadi Gubernur lagi?” Di dalam ruangan tempat para warga binaan Lapas bertemu kerabat jika ingin membesuk, Nur Alam menjawab “jangan berfikir mundur walau itu hanya berandai-andai. Tanpa menjabat Gubernur pun, hati saya masih besar untuk Sultra dan tidak akan berubah. Masih banyak yang harus kita lakukan di Sultra, InsyaAllah waktunya akan tibatiba.”
Wajah Nur Alam waktu itu terlihat tidak banyak perubahan, demikian juga dengan semangatnya yang menurut saya juga tidak berubah. Beliau sejak dulu selalu tampil energik bahkan di berbagai kesempatan saat masih menjabat Gubernur Sultra.
“Saya masih berutang” Kalimat ini terus-menerus terngiang di benak seorang Nur Alam. Dari banyaknya percakapan dengan berbagai tokoh dan warga masyarakat, kalimat-kalimat yang ia ucapkan di berbagai kesempatan, saya menyimpulkan bahwa “utang” yang ia maksudkan adalah utang kepada masyarakat Sultra, dalam analogi yang mana visi besar untuk kemajuan Sultra dan misi yang ia emban menurutnya belum selesai. Itu sebabnya ia merasa “masih berutang.”
Demi melunasi atau membayar utang-utang tersebut haruslah ada seseorang yang ia percaya yang nantinya dapat melaksanakan visi dan misinya demi masyarakat Sulawesi Tenggara.
Untuk menjalankan visi dan misi yang belum terselesaikan sebagai utang pada masyarakat Sultra yang belum terbayarkan, harus ada sosok yang tampil menjadi representasi dirinya, serta yang akan melengkapi perjuangnya dalam menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai daerah yang berkembang dan maju, serta masyarakatnya yang sejahtera di era moderen seperti sekarang ini. Atas dasar kecintaan kepada tempat kelahiran dan masyarakat Sultra, ia memutuskan untuk meminta pada istri tercinta (Tina Nur Alam) dan sepenuhnya mendukung untuk dirinya agar maju dalam kontestasi politik pada pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara periode 2024-2029.
Saya yakin bahwa Nur Alam punya alasan yang kuat hingga membuat ia semangat untuk mendukung istrinya maju demi tugas dan tanggungjawab yang lebih besar. Bukan perkara sebatas karena Tina Nur Alam adalah istri beliau, namun lebih daripada itu bagaimana ia bisa “membayar utang” Dengan jalan menuntaskan misi yang belum selesai bagi daerah dan masyarakat Sultra. Hal itu bisa dilihat bagaimana ia selalu hadir pada setiap kesempatan untuk mendukung sang istri secara penuh dengan seluruh jiwa dan raganya demi masyarakat Sultra.
Banyak kalangan mempertanyakan kesiapan dan kesanggupan seorang Tina Nur Alam jika terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara, namun ketika ditanya pertanyaan ini, ia menjawab “atas rahmat Tuhan yang Maha Esa, dan kecintaan saya terhadap daerah, serta masyarakat Sultra, maka saya sangat siap dan sanggup.”
Berbekal pengalaman 2 periode sebagai anggota DPR-RI, dan pengalaman yang dipetik saat menjadi pendamping setia kala menemani Nur Alam dalam segala situasi pemerintahan saat menjabat Gubernur Sulawesi Tenggara, dipastikan Tina Nur Alam sangat layak untuk tugas berikutnya sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara.
Pada akhir Agustus 2024 lalu saat bertemu di kediamannya, Tina Nur Alam menyampaikan banyak hal terkait apa saja yang ia telah lakukan saat duduk di kursi wakil rakyat. Salah satu yang paling dirasakan oleh masyarakat Sultra dalam bidang pendidikan adalah penyaluran aspirasi beasiswa dari tingkat Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Tina merasa berkewajiban untuk melanjutkan cita-cita luhur suaminya yang telah berjuang dengan tulus untuk kemajuan Sultra. Ia bertekad untuk kembali menjalankan visi dan misi serta melengkapinya agar Bahteramas kembali berlayar demi tercapainya tujuan mulia pada visi besar untuk Sulawesi Tenggara yang maju, serta masyarakatnya yang sejahtera.
ππ‘ππ: ππππ£πͺπ¨ πΌπ§πͺπ£π