Berita

Tidak Tau Diri, PT CNI Malah Tuding Warga Penyebab Limpasan Air Berpotensi Banjir

𝙐𝙧𝙖𝙞𝙖𝙣𝙉𝙚𝙬𝙨.𝙞𝙙, 𝙎𝙪𝙡𝙖𝙬𝙚𝙨𝙞 𝙏𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙧𝙖 – “Tidak tau diri” Kalimat itu yang dilontarkan warga saat mengecam PT CNI yang menuding warga masyarakat Desa Ponre Waru, dan Dusun Labuan Bajo, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kokaka, atas limpasan air yang terjadi pada 29 Januari 2025.

Pernyataan PT CNI menuai kecaman keras dari warga setempat. Pernyataan ini dinilai tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga melecehkan masyarakat yang selama ini justru menjadi korban dampak lingkungan akibat aktivitas tambang PT CNI. Kamis (30/01/2024)
Corporate Secretary PT CNI, Imelda Agustina Kiagoes, menyebutkan bahwa genangan air terjadi akibat aktivitas pengambilan batu oleh masyarakat, yang menyebabkan tersumbatnya saluran air. Pernyataan ini dianggap sebagai bentuk pengalihan tanggung jawab yang tidak dapat diterima oleh masyarakat.

Warga justru menduga bahwa aktivitas tambang yang dilakukan oleh PT CNI yang menyebabkan masalah limpasan air terjadi. Selama ini, sistem pengelolaan limbah PT CNI dinilai tidak memadai untuk menghadapi intensitas curah hujan tinggi, yang seharusnya dapat diprediksi dan diantisipasi.

Sehubungan dengan kejadian ini, masyarakat Desa Ponre Waru menyampaikan tuntutan sebagai berikut:
1.Penarikan pernyataan dan permohonan maaf terbuka dari PT CNI atas tudingan yang menyalahkan masyarakat.

2.Evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan limbah dan limpasan air di wilayah operasional PT CNI.

3.Komitmen transparansi PT CNI dalam pengelolaan lingkungan dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan

“Kami tidak akan tinggal diam jika tuntutan ini diabaikan. Sebagai korban, kami berhak mendapatkan keadilan dan perlakuan yang pantas dari perusahaan yang mengeruk sumber daya dari tanah kami,” Kata Fadil.

Warga akan melakukan aksi Lebih lanjut jika pihak PT CNI tidak merespon atas tuntutan yang telah disampaikan oleh warga.

“Jika PT CNI tidak segera memberikan respons yang baik dalam waktu 2 x 24 jam, kami atas nama masyarakat akan mengambil langkah-langkah lanjutan, termasuk aksi damai di lokasi tambang dan smelter PT CNI. Langkah ini kami ambil sebagai upaya terakhir untuk memastikan bahwa hak-hak masyarakat dihormati,” Imbuhnya.

Masyarakat Ponre Waru mengundang pihak pemerintah, lembaga lingkungan, dan media untuk bersama-sama mengawasi perkembangan kasus ini, memastikan tanggung jawab lingkungan ditegakkan, dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

𝙐𝙉𝙚𝙬𝙨 – 𝙆𝙤𝙡𝙖𝙠𝙖
𝙍𝙚𝙥𝙤𝙧𝙩 – 𝙈𝙪𝙡𝙮𝙖𝙙𝙞

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *