Daerah

Puluhan Warga 3 Kecamatan Geruduk Kantor PLN Baturaja

𝙐𝙉𝙚𝙬𝙨, 𝙎𝙪𝙢𝙖𝙩𝙚𝙧𝙖 𝙎𝙚𝙡𝙖𝙩𝙖𝙣 – Puluhan warga dari 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Peninjauan, Sinar Peninjauan dan Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) gelar aksi unjuk rasa didepan kantor PLN Baturaja, terkait seringnya terjadi pemadaman listrik di Desa mereka masing-masing.

Massa aksi yang tergabung dalam Badan Kerjasama Antar Desa Kabupaten OKU, melalui kordinator aksi dan beberapa kepala Desa dari 30 Desa di 3 Kecamatan yang turut hadir melalui perwakilan desa masing masing menyampaikan beberapa poin tuntutan mereka.

Diantaranya :

  1. Menuntut pihak PLN agar segera ganti rugi atau memberi kompensasi atas kerusakan perabotan elektronik warga di 3 Kecamatan yang hadir. Dengan tenggat waktu maksimal 7 hari, sejak tanggal 18 April sampai 24 April 2024.
  2. Menuntut pihak PLN agar segera melakukan pemasangan tiang kesemua titik yang dibutuhkan di semua Desa di 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Peninjauan, Sinar Peninjauan dan Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya.
  3. Menuntut agar segera mengganti sarana dan prasarana listrik yang sudah tidak layak.
  4. Menuntut penyaluran arus listrik yang stabil dan aman untuk keperluan listrik warga masyarakat.
  5. Menuntut agar segera memecat manager PLN ULP Baturaja yang dianggap warga tidak becus dalam bekerja melayani kebutuhan listrik di daerah mereka.

“Kami meminta supaya semua tuntutan kami ini segera dipenuhi dalam kurun waktu 7 kali 24 jam sejak hari ini. Coba bapak-bapak bayangkan, dalam sehari, lebih dari 3 kali l listrik padam di daerah kami. Banyak barang-barang elektronik milik warga yang rusak ,”ujar Martina Kades Karang Dapo saat menyampaikan orasinya.

Dalam aksinya, warga yang menuntut kinerja pelayanan PLN Baturaja agar diperbaiki, terutama masalah listrik yang sering padam.

Warga juga menuntut manager PLN Baturaja mundur dari jabatannya, serta wajib memberikan kompensasi kepada warga selama listrik tidak stabil dan ganti rugi alat elektronik mereka yang rusak.

“PLN Baturaja juga pernah melakukan pemutusan jaringan listrik sepihak tanpa pemberitahuan, dengan didampingi anggota Polisi Militer (PM) yang berpakaian lengkap. Betapa sakitnya hati kami diperlakukan demikian ,”tambah Martina dengan didampingi beberapa Kades beserta perwakilan Kades lainnya dari 30 Desa di 3 Kecamatan.

Setelah melakukan orasinya, 30 Kepala Desa dan Perwakilan aksi diterima pihak PLN Baturaja yang diwakili Asisten Manager Jaringan dan Konstruksi UP3 Lahat, Muhammad Ichsan dan Asisten Manager Keuangan Umum UP3 Lahat, Wahyu Ismardianto.

Assman Jarkons UP3 Lahat Muhammad Ichan dan Assman KU UP3 Lahat Wahyu Ismardianto menerima kedatangan masa.
Ichsan menerima massa aksi tersebut dan mengaku telah menerima keluhan masyarakat.

“Kepada warga kami mohon maaf atas gangguan yang terjadi. Seluruh aspirasi dari warga, kami terima dan kami telah tuangkan dalam komitmen. Semoga kedepannya nanti pelayanan PLN Baturaja semakin baik .
kami juga berkomitmen agar tidak ada lagi pemadaman, kami juga minta ada nya kerjasama dan perlunya sinergi serta kolaborasi yang baik dengan para Kepala Desa. Untuk kompensasi akan diberikan jika sesuai dengan permen ESDM No 18 tahun 2019,” ujar Ichsan.

Aksi unjuk rasa ini mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian Polres OKU yang dipimpin langsung oleh Wakapolres OKU. Aksi berakhir dengan tertib, setelah pihak PLN Baturaja bersedia memenuhi semua tuntutan masa dengan tanda tangan diatas materai.
Kesepakatan ini ditandatangani langsung oleh Assman Jarkons UP3 Lahat, Muhammad Ichan, mewakili kepala ULP PLN Baturaja yang sedang tidak berada ditempat.

Setelah komitmen kesepakatan dibacakan oleh Martina selaku pimpinan demo sekaligus Kades Karang Dapo, warga peserta unjuk rasa membubarkan diri dan meninggalkan kantor PLN Baturaja. Aksi ini berjalan dengan damai.

𝙐𝙉𝙚𝙬𝙨 – 𝙎𝙪𝙢𝙨𝙚𝙠 – 𝙃𝙚𝙧𝙧𝙮 𝙎

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *