Apakah Makan Siang Gratis Efisien?

𝙐𝙧𝙖𝙞𝙖𝙣𝙉𝙚𝙬𝙨.𝙞𝙙, 🅞🅟🅘🅝🅘 – “Kita akan memberikan makan siang gratis bagi anak-anak kita di sekolah-sekolah demi memenuhi asupan makanan yang bergizi,” Kalimat tersebut adalah sepenggal kalimat yang diucapkan Bapak Presiden Prabowo Subianto, saat menyampaikan salah satu pidatonya di hadapan para pendukungnya kala itu. Memang program makan siang gratis yang dijanjikan oleh pemerintah, menjadi harapan baru bagi jutaan anak-anak Indonesia yang bahkan belum pernah mendapatkan asupan makanan yang sesusi kebutuhan dalam masa-masa tumbuh kembang anak-anak pada umumnya. Tidak untuk secara sempurna dalam menyediakan asupan kebutuhan makanan yang bergizi, tapi paling tidak hal ini adalah langkah berani yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam upaya mengamalkan sila ke-5 dalam Pancasila yakni “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Masih banyak anak-anak kita yang bahkan bisa makan layak saja setiap harinya masih menjadi sebuah mimpi.

Terkait makan siang gratis yang akan menjadi program pemerintah kedepan memang perlu survei di berbagai aspek. Tentu yang sangat mendasar yang perlu diperhatikan adalah Sumber Daya Alam (SDA) setempat dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai penggerak atau yang menjalankan dan bersentuhan langsung dengan program tersebut.

1. 𝙎𝙐𝙈𝘽𝙀𝙍 𝘿𝘼𝙔𝘼 𝘼𝙇𝘼𝙈
   Hal ini menjadi sangat penting sebab berlangsungnya program tersebut berkaitan dengan bahan baku makanan yang dibutuhkan.
   a. Sayuran/buah
   b. Ikan/daging
   c. Beras/nasi
   Perlu dilakukan survei ketersediaan bahan baku makanan untuk memastikan pasokan bahan olahan makanan selalu siap disalurkan setiap hari.

Untuk memastikan hal tersebut perlu ada pola atau sistem yang dibangun dan yang harus di simulasikan minimal 3 bulan berdasarkan pola yang telah disesuaikan, tentu dengan menggandeng para penyedia bahan baku di lapangan, dalam hal ini bagaimana kebutuhan tersebut dapat terpenuhi setiap harinya.

2. 𝙎𝙐𝙈𝘽𝙀𝙍 𝘿𝘼𝙔𝘼 𝙈𝘼𝙉𝙐𝙎𝙄𝘼
   yang paling penting sebelum semuanya dijalankan, tentu sangat perlu mempersiapkan sumber daya manusia, yang mana personal-persnal yang nantinya akan terlibat dalam pola atau sistem yang telah disiapkan mampu memanage setiap bagian-bagian penting dari keseluruhan persiapan. Juga diperlukan orang-orang yang berdedikasi dan berintegritas tinggi sebagai seorang pelayan, sebab program ini adalah pelayanan terhadap masyarakat yang merupakan anak-anak kita.
   Diperlukan orang-orang yang paham menejemen lapangan serta administrasi karena program ini berlangsung tahunan.

Bagi para penerima program makan gratis, tentu hal ini sangat dinantikan dan sangat 𝙀𝙁𝙄𝙎𝙄𝙀𝙉.
Pada bulan Desember JMI-SULTRA melalui Pemerhati Kalangan Bawah “PEKA” melakukan survei di 3 titik skolah yang hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang membutuhkan program tersebut dapat berjalan adalah berbanding 7 dari 10 anak. Yang mana mereka sangat perlu menerima program tersebut. Survei itu juga tergantung di tiap-tiap wilayah yang berkaitan dengan kemampuan ekonomi keluarga penerima. Yang jelas anak-anak yang membutuhkan jauh lebih banyak dari anak-anak yang mungkin kurang butuh program tersebut sebab ekonomi keluarga yang baik.

Efesiensi dapat tercapai jika seluruhnya telah dipersiapkan dengan matang dalam sebuah pola atau sistem yang sudah disimulasikan terlebih dahulu oleh orang-orang yang sudah dipersiapkan. Intinya adalah masa persiapan yang matang dengan menejemen SDA dan SDM yang mumpuni sebab hal ini tidak sepele seperti judulnya “makan siang gratis” Program ini jika berjalan bagaikan menjalankan sebuah perusahaan catering raksasa.

Saya pribadi atau khususnya rekan-rekan dari berbagai lembaga yang sudah melakukan berbagai survei, sangat optimistis dengan rencana program makan siang gratis ini. Yang dibutuhkan adalah bagaimana seluruh stakeholder dapat bersinergi untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Sekali lagi persiapan matang sangat diperlukan demi menjalankan program ini.

𝙐𝙉𝙚𝙬𝙨 – 🅞🅟🅘🅝🅘