Pemerintahan

Presiden Prabowo Bakal Naikkan Gaji Guru,Fianus Arung: “Bagaimana Nasib Nakes?”

π™π™§π™–π™žπ™–π™£π™‰π™šπ™¬π™¨.π™žπ™™, π™Žπ™ͺπ™‘π™–π™¬π™šπ™¨π™ž π™π™šπ™£π™œπ™œπ™–π™§π™– – Angin segar bakal dirasakan oleh para guru, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) atau mereka yang merupakan tenaga honorer. Hal ini diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat Puncak Peringatan Hari Guru di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis 28 November 2024

Pengumuman yang menjadikan para tenaga didik tersebut girang, beda halnya dengan para tenaga kesehatan yang di berbagai tempat merasa bahwa kebijakan itu seolah menganak tirikan mereka yang merupakan tenaga kesehatan. Berita yang sontak ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial dan berita online itu menuai berbagai komentar. Baik dari kalangan ASN maupun warga biasa. Komentar paling ramai datang dari warga berstatus tenaga kesehatan (nakes) honorer di berbagai wilayah.

“Kenapa hanya guru, bukan kah kami juga berjuang keras demi keselamatan banyak orang. Yang mau lahiran di desa-desa, yang butuhkan perawatan di tempat yang sulit di jangkau. Kami selalu hadir memberikan pelayanan sekalipun tanpa perhatian yang sesuai dari pemerintah,” Ungkap seorang nakes yang memberikan komentar.

Dalam satu minggu terakhir beberapa nakes menghubungi Pemerhati Kalangan Bawah (PEKA) dan meminta tanggapan terkait kebijakan Presiden yang akan menaikkan gaji guru pada 2025 mendatang. Sebagian nakes tersebut meminta untuk dituliskan kisahnya bagaimana mereka dengan susah payah berjuang bertahun-tahun di desa-desa demi sebuah pengabdian. Ada juga yang minta agar ada media yang mau undang mereka dalam sebuah podcast demi menceritakan keluh kesah sebagai nakes yang kurang mendapatkan perhatian. Bagaimana untuk biaya sehari-hari saja mereka kadang masih meminta pada keluarga agar dapat bertahan hidup untuk sebulan.

“Saya menjadi tenaga honorer selama 8 tahun dengan pendapatan sebulan tidak cukup untuk membeli beras kebutuhan sebulan, saya juga berusaha melamar di RS swasta namun keliahatannya harus ada orang dalam untuk bisa mulus masuk di situ,” Kata seorang nakes.

Mendengar keluhan warga tersebut, Fianus Arung selaku Ketua “PEKA” meminta agar pemerintah pusat hingga daerah memberikan perhatian serius terhadap para tenaga kesehatan yang juga berjuang bahkan mempertaruhkan nyawa demi keselamatan orang lain.

“Ada kawan saya yang merupakan tenaga kesehatan, ia juga menanggapi kabar pengumuman oleh Presiden untuk menaikkan gaji guru. Kawan tersebut bercerita bagaimana pada masa Covid- 19 mereka mempertaruhkan nyawa sendiri demi keselamatan orang lain, yang katanya ” Sampai hari ini tidak ada tuh penghargaan ataupun sesuatu yang kami rasakan saat berjuang melayani warga. Bukan meminta dan menuntut, minimal kami bisa memenuhi kebutuhan hidup sebulan. Mungkin ada tunjangan tapi tidak semua tempat menikmati penyalurannya.” Begitu ungkapan kawan saya. Seharusnya hal ini juga menjadi perhatian serius dari pemerintah pusat hingga daerah sehingga para tenaga kesehatan terutama yang berstatus honorer bisa sedikit lega,” Kata Fianus Arung yang juga adalah Ketua salah satu organisasi Pers.

Curhatan para nakes di berbagai wilayah menggambarkan bahwa masih kurangnya perhatian dari pemerintah terkait kesejahteraan mereka. Nakes berharap agar Presiden Prabowo juga memberikan kebijakan yang berpihak pada nakes. Agar apa yang mereka harapkan demi menunjang penghidupan sehari-hari dapat mereka rasakan.

π™π™‰π™šπ™¬π™¨ – π™†π™šπ™£π™™π™–π™§π™ž

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *